BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Penulisan makalah ini merupakan pemaparan mengenai transmisi otomatis, yang
diambil dari beberapa sumber. salah satu sumber yang paling banyak digunakan adalah website dan ilmu
otomotif yang merupakan teori dalam kejuruan otomotif, yang juga merupakan teori yang di ajarkan didalamm.Pembahasan khusus tentang transmisi otomatis yang
dipaparkan dalam makalah ini saya sadari akan adanya hambatan-hambatan dalam
upaya pencarian pengetahuan dan menunjukkan pada saya cara-cara mengatasi hambatan-hambatan
itu. makna dan fungsinya tentu merupakan kajian yang termasuk dalam. Harapannya, penulisan makalah yang saya tulis
ini dapat mengulas bahasan kali ini dengan jelas dan tepat tanpa mengurangi
esensi dari tulisan dari berbagai sumber yang telah digunakan
C.
PEMBAHASAN MASALAH
1.
Apa
Pengertian Transmisi otomatis Typtonic ?
2.
Apa
Pengertian Transmisi Otomatis CVT
?
3.
Bagaiman cara kerja transmisi otomatis ?
D.
MANFAAT
1.
Mendapatkan rancangan rangkaian
system transmisi otomatis
2.
Hasil yang diperoleh dari
penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti lain
dalam pengembangan transmisi otomatis.
dalam pengembangan transmisi otomatis.
3.
Memberikan informasi mengenai
kinerja transmisi otomatis
E.
TUJUAN
1.
Siswa
mengetahui definisi dan fungsi Transmisi.
2.
Siswa
mengetahui definisi Transmisi Transmisi Otomatis.
3.
Siswa
mengetahui Jenis – jenis Transmisi Otomatis.
BAB II
PEMBAHASAN
MATERI
A.
TRANSMISI
OTOMATIS FLUID TYPE
1. Torsi konverter
Torque converter dipasang pada sisi input transmisi dan
di ikat dengan baut terhadap bagian belakang poros enkol mesin melalui drive
plate.
Fungsi
Torque Converter
·
Memperbesar
momen (torque) yang dihasilkan oleh mesin.
·
Bekerja
sebagai kopling otomatis yang memindahkan (atau memu-tuskan) momen mesin ke
transmisi.
·
Meredam
getaran (torsional vi-bration) akibat momen dari mesin dan pemindahan daya
(drive train).
·
Berfungsi
sebagai flywheel untuk memperlembut putaran mesin.
·
Menggerakkan
pompa oli dari hydraulic control system.
Gambar 15.3 Torsi konverter
Cara
Kerja Torque Converter
Torque
converter memindahkan dan memperbesar momen dari mesin dengan menggunakan
minyak trans-misi sebagai perantara. Torque converter terdiri dari pump
impeller yang digerakkan oleh poros engkol ; turbine runner yang dihubungkan
dengan poros input transmisi ; stator yang terpasang pada transmission case
dengan kopling satu arah (one-way clutch) dan stator shaft dan converter case
yang berisi semua bagian tersebut. Converter terisi de-ngan minyak transmisi
otomatis yang berasal dari oil pan dan dipompakan oleh pompa oli : minyak ini
meluncur keluar dari pump impeller dengan arus yang cukup kuat dan memu-tarkan
turbine runner.
Gambar 15.4 Prinsip kerja torsi konverter
Gambar 15.5 Komponen torsi konverter
2. Pompa oli
Pada transmisi otomatis
terdapat pompa oli ATF, terdapat dibagian depan rumah transmisi yang bia-sanya
terbuat dari susunan roda gigi pompa oli.
Gambar 15.6 Pompa oli
Pompa oli ATF ini berfungsi
untuk mengalirkan oli ATF dari ruang isap (biasanya dibagian bawah transmisi)
ke sistem hirolik termasuk ke torsi konverter.
Gambar 15.7 Pompa oli
3. Roda gigi planet
Transmisi model ini terdiri
dari susunan roda gigi planet, model dan jumlah susunan roda gigi planet
mempengaruhi hasil perbandingan putaran yang dihasilkan. Pada roda gigi planet
set ini dikenal roda gigi matahari, roda gigi planet dan roda gigi ring. Secara
konstruksi paket gigi planet dibedakan menjadi: paket roda gigi planet
sederhana, paket roda gigi planet raveneux dan paket roda gigi planet simson.
Gambar 15.8 Paket roda gigi planet
Gambar 15.9 Roda gigi planet
Untuk menghasilkan
perban-dingan putaran pada paket roda gigi planet, maka salah satu sebagai
penggerak, salah satu sebagai yang digerakkan dan satunya direm atau dikopel
seperti terlihat ditabel bawah ini.
4. Perbandingan putaran
5. Rem dan Kopling gigi
Untuk mendapatkan perbandi-ngan
putaran sesuai yang diinginkan pada sistem transmisi otomatis de-ngan roda gigi
planet dilakukan de-ngan cara mengerem atau meng-kopel salah satu komponen
paket gigi planet meng-gunakan rem atau ko-pling yang pada kebanyakan
meng-gunakan rem atau kopling multi plat.
Direm berarti komponen roda
gigi planet dikunci mati dengan rumah transmisi, sedangkan dikopel berarti
dikunci antar dua komponen paket roda gigi planet.
Gambar 15.10 Rem dan kopling
6. Unit hidrolik
Unit hidrolik berfungsi untuk
me-ngatur aliran oli ATF kedalam silinder rem atau kopling untuk mengaktifkan
rem maupun kopling yang dibutuhkan sesuai dengan tingkat kecepatan dan tingkat
perbandingan putaran.
Gambar 15.11 Unit valve hidrolik
7. Tuas pemindah
Meskipun perpindahan tingkat
percepatan dapat berlangsung secara otomatis akan tetapi tuas pemindah tetap
masih dibutuhkan, terutama untuk melakukan pilihan awal. Contoh untuk mundur,
netral dan parkir tidak bisa secara otomatis bekerja ke posisi tersebut, oleh
karena itu pengemudi tetap harus menentukan melalui tuas pemindah.
Gambar 15.12 Tuas pemindah
P:
transmisi akan mengunci komponen yang terkopel langsung dengan roda. Hal ini
memberikan efek seperti rem tangan, tetapi jangan hanya mengandalkan posisi ini
untuk parkir dengan beban yang cukup berat. ex: tanjakan.
R: Gunakan
posisi ini untuk berjalan kearah belakang(mundur).
N: di
posisi ini, seluruh hubungan antara roda dan mesin dilepaskan. Dan tidak ada
mekanisme pengunci roda layaknya posisi P. catatan: sangat disarankan untuk
menggunakan posisi N dan aktifkan rem daripada P jika anda tidak bermaksud
berhenti untuk meninggalkan mobil.
D: gunakan
posisi ini untuk menggunakan seluruh rasio dalam transmisi anda selama
perjalanan. dibeberapa mobil juga terdapat tatanan D4, D3, L2, L1. untuk merk toyota biasanya terdapat
D,2,1 dengan tombol overdrive off pada tuasnya.
D3 atau O/D off: posisi ini akan membatasi perpindahan rasio hingga tingkat ke 3. Pada beberapa mobil toyota dengan tombol O/D off, tombol ini menonaktifkan gigi4 dan menahan transmisi pada rasio tingkat3. Gunakan posisi ini untuk melakukan overtakin.
D3 atau O/D off: posisi ini akan membatasi perpindahan rasio hingga tingkat ke 3. Pada beberapa mobil toyota dengan tombol O/D off, tombol ini menonaktifkan gigi4 dan menahan transmisi pada rasio tingkat3. Gunakan posisi ini untuk melakukan overtakin.
B. TRANSMISI OTOMATIS CVT
Gambar
15.13 CVT
Transmisi CVT adalah transmisi
otomatis yang tidak mempunyai step-step tingkatan gigi percepatan, akan tetapi
secara kontinyu tingkat gigi percepatan itu bisa berlangsung dengan variasi
yang sangat besar, makanya disebut Continous
Variable Transmission.
Gambar 15.14 Transmisi CVT
Prinsip kerja dari transmisi
ini adalah merubah perbandingan roda puli, dimana diameter puli penggerak dan
diameter puli yang digerakan dapat dirubah saling berlawanan sehingga
didapatkan tingkat perban-dingan putaran yang sangat ber-variasi.
Gambar 15.15 Transmisi CVT
Gambar 15.16 Prinsip kerja transmisi CVT
kehadiran planetary gear digantikan
dengan sabuk dan pulley yang diameter drivingnya dapat berubah-ubah sehingga
rasio putaran dari dua buah pulley tersebut juga berubah-ubah. Dari sistem CVT
yang diaplikasikan pada transmisi tersebut, didapatkan perpindahan percepatan
(rasio) yang sangat halus. Seperti yang anda rasakan pada motor matic dengan
CVT. Namun perubahan rasio CVT pada mobil tidaklah dilakukan secara mekanikal
layaknya sepeda motor. Namun hal itu dilakukan secara elektro hidrolis yang
diatur oleh ECU mobil. Sehingga perubahan rasio akan berubah sesuai dengan
beban mobil, injakan pedal gas, putaran mesin dan lain sebagainya untuk
mendapatkan tenaga yang optimal dan efisiensi bahan bakar yang tinggi.
C.
Transmisi Otomatis Dengan Kontrol Elektronik
Pada transmisi otomatis dengan kontrol elektronik
perpindahan tinkat gigi percepatan dikontrol secara elektronik dengan jalan
mengen-dalikan katup-katup solenoid oleh unit kontrol elektronika berdasarkan
dari sinyal-sinyal masukan yang diberikan oleh sensor-sensor yang ada.
Gambar 15.22. Skema kontrol
Dengan melibatkan sensor-sen-sor yang ada dapat diatur
tinkatan gigi percepatan yang paling sesuai dengan kondisi yang dihadapi,
se-hingga tidak kehilangan perfor-mennya dan tetap pada penggunaan bahan bakar
yang optimal.
Pemgendalian katup solenoid pada dasarnya adalah untuk
menga-rahkan oli ATF ke unit hidrolik, jadi disini bukan sistem elektrik yang
melakukan perubahan tingkatan gigi tetapi dibantu oleh tekanan hidrolik dari
oli ATF. Sistem elektronik hanya sebagai pengendali saja.
Gambar 15.23 Katup solenoid
Pada sistem yang dikendalikan secara elektronik dapat
dilakukan pengendalian yang lebih selektif dan dapat pula dilakukan
pengendalian-pengendalian tambahan seperti mode ekonomi dan sport serta dapat
diken-dalikan seperti transmisi manual se-suai keinginan pengemudi dengan
adanya tombol + dan - .
Gambar 15.24 Karateristik fungsi tambahan tombol sport
Gambar 15.25 Tuas pemindah
dengan tombol + dan -
Diagnosa Kerusakan
Gambar 15.26 Scan-tool
Diagnosa kerusakan pada trans-misi otomatis, terutama
yang meng-gunakan kontrol elektronik dapat dila-kukan dengan menggunakan alat
Scanntool yang dihubungkan pada konektor DLC yang tersedia pada kendaraan.
Dipilih mode transmisi untuk mendiagnosa transmisi. De-ngan alat ini dapat
diketahui kondisi kerja masing masing komponen sis-tem pengendali
elek-troniknya mau-pun dapat diketahui gangguan yang terjadi dengan jalan
membaca me-mori kerusakan dari ECU transmisi otomatis.
Gambar 15.27 DLC
D.
Keunggulan,Kelemahan
Transmisi
Transmisi otomatis memiliki beberapa
keunggulan antara lain:
·
Membuat anda nyaman berkendara di
kemacetan karena tidak diperlukan pergantian gigi secara manual dengan
menggunakan tuas transmisi dan menginjak kopling.
·
Apabila dirawat dengan baik, dapat
memiliki umur yang panjang.
·
Cenderung less maintenance (tidak
memerlukan perawatan) selain ganti oli dan filter nya.
·
Apabila dalam keadaan prima, maka
anda tidak akan merasakan perpindahan dari gigi rendah ke gigi tinggi dan
sebaliknya.
Adapun kelemahannya adalah:
·
Apabila aki soak, maka kendaraan
tidak dapat didorong untuk jump start.
·
Apabila rusak maka penggantiannya
akan memakan biaya yang besar.
·
Pada saat jalan menurun, mobil tidak
memiliki engine brake,dimana mesin tidak ikut membantu pengereman mobil.
E.
Cara merawat
transmisi otomatis :
ü Sebisa mungkin jangan gunakan mobil bertransmisi otomatis
untuk menarik kendaraan, apabila terpaksa, gunakan gigi rendah yang dimiliki
oleh mobil tersebut.
ü Lakukan penggantian oli transmisi secara teratur.
ü Apabila kendaraan ditarik, maka salah satu sumbu roda yang
berpenggerak harus diangkat (contoh; menarik mobil penggerak depan maka bagian
depan diangkat). Hal ini dilakukan untuk mencegah putaran roda mempengaruhi
kerja transmisi yang tidak memiliki pelumasan yang baik.
ü Di tanjakan, anda jangan menahan transmisi di D dan
menginjak gas setengah untuk mempertahankan agar mobil tidak turun, tapi
gunakan rem dan pindah transmisi ke N (Neutral).
ü Apabila kendaraan di kemacetan berhenti lebih dari 15 detik,
pindahkan tuas ke N (Neutral).
ü Jangan menginjak gas terlebih dahulu baru memindahkan tuas
ke D atau R, sebaiknya mobil dalam keadaan rpm idle baru tuas dipindahkan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sistem Transmisi dibutuhkan untuk meneruskan putaran Fly well dari engine,
transmisi sangat di butuhan kendaraan karena kendaraan tanpa transmisi tidak
mungkin akan bisa berjalan. Cara kerja dari sistem transmisi otomatis lebih simple dibandingkan dengan sistem
transmisi manual. Sistem transmisi otomatis lebih canggih daripada transmisi jenis manual.
B. SARAN
Kita harus menggali informasi, ilmu pengetahuan dan
teknologi yang ada dan mampu memanfaatkanya dengan sebaik-baiknya dalam
kehidupan sehari-hari untuk memperluas pengetahuan kita.
Alangkah
baiknya guru pembimbing memberikan materi yang lebih dengan sistem pembelajaran
yang lebih menarik dan tidak monoton , terlebih dapat mengoptimalkan antara
otak kanan dan otak kiri serta memanfaatkan teknologi yang ada sebagai
pemblajaran.
DAFTAR PUSTAKA
http://ahmadautozic.blogspot.com/2012/11/torque-converter-atau-biasa-orang-awam.html rabu, 3
september 2014 pukul 17.00
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-19745-2108100512-Chapter1.pdf rabu, 3 september 2014 pukul 18.15
http://www.scribd.com/doc/94873585/Makalah-Transmisi-Otomatis-Pada-Mobil srabu, 3 september 2014 pukul 18.30
http://otomotifdasar.blogspot.com/2012/10/sistem-transmisi_31.html rabu, 3
september 2014 pukul 18.35
oyi thank sam
BalasHapus