Blue Fire Pointer

Sabtu, 31 Agustus 2013

Macam-macam Sensor EFI


 Sensor-sensor yang terdapat pada EFI

Macam macam sensor yang terdapat pada EFI yaitu :
1.      Air flow meter
2.      Throttle position sensor (TPS)
3.      Water temperature sensor (THW)
4.      Intake air temperature sensor (THA)
5.      Engine ignation signal (IG)
6.      Starter signal (STA)
7.      Oxygen sensor

A.    Air Flow Meter


Air flow meter adalah salah satu dari sensor yang paling utama, karena digunakan untuk mendeteksi volume intake udara dan mengirimkan signal ke ECU. Air flow meter terdiri dari measuring plate, return spiring, dan potentiometer.
Air flow meter dipasang pada intake sistem. Volume udara yang masuk kedalam silinder ditentukan oleh membukanya throttle valve dan putaran mesin. Udara yang mengalir melalui air flow meter membuka measuring plate yang ditahan oleh return spring. Measuring plat dan potentiometer bergerak pada sumbu yang sama sehingga sudut membukanya measuring plat dirubah menjadi perbandingan teegangan oleh potentiometer. Perbandingan tegangan ini akan diterima oleh ECU dalam bentuk voltage signal.


B.     Throttle Position Sensor (TPS)

Throttle position sensor dipasang jadi satu dengan throttle body. Sensor ini merubah sudut membukanya throttle menjadi tegangan dan mengirimnya ke ECU sebagai signal sudut terbukanya throttle valve. Signal yang dikeluarkan oleh throttle position sensor ada dua yaitu, signal IDL dan signal PSW. Signal IDL digunakan untuk fuel cut off control, dan signal PSW digunakan untuk menambah injeksi bahan bakar dan out put mesin.

Kontruksi
1.      Lever (dipasang satu poros dengan throttle valve)
2.      Guide cam (digerakan oleh lever)
3.      Moving contact point (bergerak sepanjang jalur guide cam)
4.      Idle point dan,
5.      Power point digunakan sebagai terminal output power
Bila throttle valve posisi tertutup (kurang dari 1,50 posisi tertutup penuh) moving point (TL) dan idling point ini juga digunakan untuk fuel cut off selama pengurangan kecepatan (deselerasi). Saat throttle valve terbuka sekitar 500 atau 600 dari posisi tertutup moving point dan power point (PSW) berhubungan (tertutup).

C.     Water Temperature Sensor (THW)


Sensor ini mendeteksi suhu air pendingin dengan thermistor yang ada didalamnya. Bila temperatur masih rendah, penguapan bensin akan rendah, sehingga diperlukan campuran yang gemuk. Dengan alasan ini bila suhu air pendingin rendah tahanan dari thermistor  besar dan signal tegangan yang dihasilkan sensor ini akan tinggi dan selanjutnya signal ini dikirim ke  ECU. Berdarsarkan signal ini  ECU menambahkan volume  bahan bakar yang di injeksikan agar menambah kemampuan pengendaraan selama mesin dingin.

D.    Intake Air Temperature Sensor (THA)




Sensor ini mendeteksi suhu udara yang masuk seperti halnya water temperature sensor, sensor ini dilengkapi thermister dan diletakkan. Di dalam air flow meter.oleh karena itu meskipun volume udara yang diukur air flow meter kemungkinan sama, tetapi jumlah injeksi bahan bakar akan berubah-ubah sesui dengan berbahnya temperature diatas 200 C  dan bertambah bila temperature di bawah temperature 20 C. Dalam hal ini perbandingan udara dan bahan bakar dijamin ketepatnnya walau bagaimana keadaan temperaturnya.

E.     Sinyal Pengapian Mesin (IG)

Sinyal ini sangat penting untuk ECU untuk menentukan waktu pengapian ( ignition timing ) dan rpm mesin sinyal ini digunakan untuk mengkalkulasi penentuan awal volume bahan bakar yang diinjeksikan dan penghentian bahan bakar (fuel cut off). Bila tegangan pada terminal negative ignition coil mencapai atau melebihi 150 volt, akan menditeksi sinyal primary ini.




F.      Sinyal Starter (STA)
Sinyal STA ini digunakan jika poros engkol mesin diputar oleh starter motor. Selama poros engkol diputar (mesin berputar), aliran udara lambat dan suhu udara rendah sehinga penguapan bahan bakar tidak baik (campuran akan kurus). Untuk meningkatkan kemampuan start mesin (agar mesin mudah hidup) diperlukan campuran yang kaya. Sinyal STA ini akan digunakan untuk menambah volume injeksi selama mesin distarter.



G.    Sensor Oxigen (02 Sensor)     



Pada mesin-mesin yang dilengkapi dengan TWC (three-way catalytic converter) agar tercapai kemampuan pembersihan gas buang yang keluar, diperlukan mempertahankn air fuel ratio (AFR) yang mendekati AFR teoritis .

Sensor oxygen mensensor apakah AFR kaya atau kurus terhadap AFR teoritis. Sensor oxygen ini ditempatkan di dalam exhaust manifold yang terdiri dari lemen yang dibuat dari zirconium dioxide (ZrO2, semacam material keramik). Elemen ini dilapisi lapisan tipis platinium pada bagian dalam dan luarnya. Bila campuran udara dan bahan bakar kurus, terdapat banyak oxygen didalam gas buang. Jadi ada sedikit perbedaan antara konsentrasi oxygen pada bagian dalam dan luar sensor elemen. Sehingga tegangan yang terbentuk oleh elemen ZrO2 rendah. Sebaliknya, bila campuran udara dan bahan bakar kaya, oxygen didalam gas buang hampir hilang. Hal ini tejadi perbedaan konsentrasi oxygen yang besar di dalam dan diluar sensor dan teangan yang terbentuk oleh elemen-elemen zrO2 besar.
Platinium (yang melapisi elemen) bertindak sebagai catalyst, menyebabkan oxygen di dalam gas buang bereaksi dengan CO mengurangi volume oxygen dan meningkatkan sensitivitas sensor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar